Ekstraksi
pemisahan
suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan sejumlah pelarut/solven.
Prinsip metode ekstraksi adalah perpindahan masa komponen zat ke dalam pelarut,
dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk
ke dalam pelarut.
Komponen
– komponen yang terdapat dalam larutan menentukan jenis pelarut yang digunakan
dalam ekstraksi. Untuk memperoleh hasil maksimal dalam ekstraksi, diperlukan
selektifitas yang tinggi dalam memilih solven dengan pertimbangan sebagai
berikut :
a. Mempunyai keemampuan melarutkan
senyawa yang diekstraksi
b. Mempunyai perbedaan titik didih
yang cukup besar senyawa yang diekstraksi
c.
Tidak bereaksi dengan senyawa yang diekstraksi
d.
Mempunyai kemurnian tinggi
e.
Tidak beracun dan tidak berbahaya
f.
Dapat direcover
g.
Mempunyai perbedaan densitas yang tinggi
Ekstraksi
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Cara Dingin
1)
Maserasi Maserasi merupakan proses ekstraksi pada temperatur ruangan
menggunakan pelarut selama beberapa hari dengan beberapa kali pengadukan dan
ekstrak dipisahkan dengan penyaringan. Prosedur diulangi satu atau dua kali
dengan pelarut segar. Metode ini menghasilkan ekstrak yang tidak sempurna dari
senyawa yang diinginkan.
2)
Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan
dengan pelarut yang selalu baru. Prinsip kerjanya simplisia dimasukkan ke dalam
perkolator dan pelarut dialirkan dari atas melewati samplisia sehingga zat
terlarut mengalir ke bawah dan ditampung. Metode ini lambat dan membutuhkan
banyak pelarut.
B. Cara Panas
1)
Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas dan relatif konstan dengan
adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu
pertama samapai 3-5 kali sehingga proses ekstraksi sempurna.
2)
Sokhlet Sokhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru dengan
menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi berkesinambungan dengan
jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
3)
Digesti Digesti adalah meserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada
temperature lebih tinggi dari temperatur ruangan, umumnya dilakukan pada suhu
400 – 500C.
4)
Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada penanggas air mendidih
dalam suhu 96o -98oC selama waktu 15- 20 menit 5) Dekok Dekok adalah infus pada
waktu yang lebih lama > 30 menit dan temperatur sampai titik didih air.
5)
Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama > 30 menit dan
temperatur sampai titik didih air.
Ekstraksi Cair-cair
Pengertian
Ekstraksi
cair-cair adalah suatu teknik dalam suatu larutan (biasanya dalam air) dengan
suatu pelarut kedua (biasanya organik), yang tidak dapat saling bercampur dan
menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut (solute) kedalam fase yang
kedua. Pemisahan yang dapat dilakukan, bersifat sederhana, cepat dan mudah.
Prinsip
Prinsip
yang digunakan dalam proses ekstraksi cair-cair adalah pada perbedaan koefisien
distribusi zat terlarut dalma dua larutan yang berbeda fase dan tidak saling
bercampur. Bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua larutan yang saling
bercampur, berlaku hukum mengenai konsen zat terlarut dalam kedua fase pada kesetimbangan.
Peristiwa ekstraksi cair-cair atau disebut ekstraksi saja adalah pemisahan
komponen suatu campuran cair dengan mengontakkan pada cairan lain. Sehingga
disebut juga ekstraksi cair atau ekstraksi pelarut (solvent extract). Prinsip
kerjanya adalah pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan.
Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia atau penapisan kimia adalah
tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam
tumbuhan, krna pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang
dikandung tumbuhan. Pemeriksaan
ini diarahkan pada senyawa metabolit sekunder yang memiliki khasiat bagi
kesehatan seperti : flavonoid, tanin, saponin, glikosida, kuinon,dan sebagainya
a.
Flavonoid
Flavonoid
adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam
berbagai bahan makanan. Komponen tersebut pada umumnya terdapat dalam keadaan
terikat atau terkonjugasi dengan senyawa gula. Flavonoid merupakan turunan
senyawa fenol, warnanya berubah bila ditambah basa dan amonia. Flavonoid larut
dalam air dan dapat diekstrak dengan etanol 70 %. Flavonoid terbagi menjadi 7
kelompok, yaitu antosianin, proantosianin, isoflavon, flavonon, flavonol,
flavanol dan flavon.
Senyawa
flavonoid berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannya mendonorkan atom
hidrogen dan mengkelat ion-ion logam, serta dipengaruhi oleh struktur kimianya.
Flavonoid mempunyai aktivitas antioksidan yang paling potensial, karena
struktur kimianya mengandung grup o-difenol, suatu ikatan rangkap 2-3 yang
berkonjugasi dengan fungsi 4-okso dan grup hidroksil pada posisis 3 dan 5.
Flavonoid dapat membentuk ikatan kompleks dengan ion logam, dan menghambat
inisaisi metal untuk melakukan oksidasi lipid. Flavonoid juga berfungsi
menghambat penggumpalan keping-keping sel darah serta menghambat pertumbuhan
sel kanker.
Stuktur dasar Flavonoid
b.
Saponin
Adalah
jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin memiliki
karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok
maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin mudah larut dalam
air dan tidak larut dalam eter. Saponin memiliki rasa pahit dan menyebabkan
bersin serta iritasi pada selaput lendir. Jika digunakan dengan benar saponin
dapat bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam
darah, dan mengurangi penggumpalan darah.
c.
Kuinon
Kuinon
adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar seperti kromoforpada
benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan
duaikatan rangkap karbo-karbon.
d.
Tanin
Tanin
adalah senyawa fenolik dengan bobot molekul cukup tinggi yang mengandung
hidroksil dan kelompok lain yang cocok (seperti karboksil) untuk membentuk
kompleks yang efektif dengan protein dan makro molekul yang lain di bawah
kondisi lingkungan tertentu. Tanin berpotensi sebagai antiseptik, astrigen,
antioksidan, anti rayap dan jamur serta dapat mengikat logam. Tanin merupakan
golongan senyawa polifenolik. Komponen fenolik umumnya larut dalam pelarut
organik yang bersifat polar dan memberikan rasa pahit, mudah larut dalam air,
alkohol, dan gliserol.
Tanin
dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok utama yaitu tanin terhidrolisis dan
tanin terkondensasi. Pada reaksi dengan asam atau enzim, tanin terhidrolisis
pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sedangkan tanin
terkondensasi menghasilkan kompleks produk yang tidak larut dalam air.
Asam galat (Tanin terhidrolisis)
e.
Terpenoid
Terpena
adalah senyawa yang tersusun atas isopren CH2=C(CH3)-CH=CH2 dan kerangka
karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5. Terpena terdiri
atas beberapa macam senyawa seperti monoterpena dan seskuiterpena yang mudah
menguap, diterpena yang sukar menguap dan triterpena dan sterol yang tidak
menguap Terpena dapat mengandung dua, tiga atau lebih satuan isoprena. Molekul
isoprena dapat berupa rantai terbuka atau siklik, serta mengandung ikatan
rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil atau gugus fungsional lainnya. Sedangkan
yang srukturnya mirip terpena dan mengandung unsur-unsur lain di samping C dan
H, maka disebut terpenoid.
Terpena Isoprena
Terpenoid
terdapat di dalam sitoplasma sel tumbuhan. Senyawa ini larut dalam lemak, dapat
diekstrak dengan menggunakan eter minyak bumi atau eter kloroform. Salah satu
golongan terpenoid yang ada pada daun jambu adalah steroid dan saponin. Steroid
merupakan golongan dari triterpenoid yang kerangka karbonnya terdiri dari enam
satuan isoprene.
Terpenoid
pada tanaman digunakan secara luas sebagai pemberi aroma. Terpenoid memiliki
peranan dalam obat herbal tradisional dan berfungsi sebagai anti bakteri, anti
neoplastik, dan fungsi-fungsi farmasi lainnya. Terpenoid berperan dalam aroma
kayu putih, rasa kayu manis, cengkeh, jahe, pemberi warna kuning pada bunga
matahari, dan warna merah pada tomat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar