Rabu, 05 Desember 2018

Lanjutan Fitokimia

Kromatografi Lapis Tipis
Pengertian
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya.
Prinsip kerja
Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut.
Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran ratarata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya. Penjerap yang paling sering digunakan adalah silica dan serbuk selulosa.
Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang paling sederhana ialah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal.
Nilai Rf
Jarak antara jalannya pelarut bersifat relatif. Oleh karena itu, diperlukan suatu perhitungan tertentu untuk memastikan spot yang terbentuk memiliki jarak yang sama walaupun ukuran jarak plat nya berbeda. Nilai perhitungan tersebut adalah nilai Rf, nilai ini digunakan sebagai nilai perbandingan relatif antar sampel. Nilai Rf juga menyatakan derajat retensi suatu komponen dalam fase diam sehingga nilai Rf sering juga disebut faktor retensi. Nilai Rf dapat dihitung menggunakan rumus :

Nilai Rf dapat dijadikan bukti dalam mengidentifikasikan senyawa. Bila identifikasi nilai Rf memiliki nilai yang sama maka senyawa tersebut dapat dikatakan memiliki karakteristik yang sama atau mirip. Sedangkan, bila nilai Rfnya berbeda, senyawa tersebut dapat dikatakan merupakan senyawa yang berbeda.














Dafrar Pustaka
Ibnu Gholib Gandjar. Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Roy J. Gritter, James M. Bobbit, Arthur E. S., 1991. Pengantar Kromatografi. Penerbit ITB. Bandung.
Winarni, Dasar-Dasar Pemisahan Analitik,(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007) 
Departemen Kesehatan RI, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2000) 
Trevor Robinson, Kandungan Organik tumbuhan tinggi, (Bandung: Penerbit ITB, 1995) 
Fessenden,Kimia Organik Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1982) 
Anna Poedjiadi, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 1994) 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

In this manner my friend Wesley Virgin's tale launches with this SHOCKING and controversial VIDEO.

As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "self mind control" secrets that the government and others used to get anything they want.

THESE are the exact same tactics lots of celebrities (especially those who "became famous out of nowhere") and elite business people used to become rich and famous.

You probably know how you utilize only 10% of your brain.

Really, that's because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.

Maybe this expression has even occurred INSIDE OF YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years back, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a car with a suspended license and with $3 on his debit card.

"I'm very fed up with living paycheck to paycheck! Why can't I turn myself successful?"

You took part in those questions, right?

Your success story is waiting to start. You need to start believing in YOURSELF.

Take Action Now!