a. Evaluasi
Tablet
1) Keseragaman
bobot
Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada
produk kapsul lunak berisi cairan atau pada produk yang mengandung zat aktif 50
mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih, dari bobot, satuan sediaan.
Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada sediaan padat (termasuk
sediaan padat steril) tanpa mengandung zat aktif atau inaktif yang ditambahkan,
yang telah dibuat dari larutan asli dan dikeringkan dengan cara pembekuan dalam
wadah akhir dan pada etiket dicantumkan cara penyiapan ini (Siregar, 2010).
2) Uji
Kerapuhan (Friability)
Kerapuhan merupakan
parameter yang digunakan untuk
mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu
pengemasan dan pengiriman. Kerapuhan diukur dengan friabilator. Prinsipnya
adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam
friabilator selama waktu tertentu Kerapuhan dapat
dievaluasi dengan menggunakan friabilator (contoh nya Rosche friabilator) (Siregar, 2010).
Hal
yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses
pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet
tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran
meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang
sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang
telah dilakukan (Siregar, 2010).
3) Uji
Waktu Hancur
Waktu hancur adalah waktu
yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi granul/partikel
penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat
uji. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur suatu sediaan tablet yaitu
sifat fisik granul, kekerasan, porositas tablet, dan daya serap granul.
Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan penurunan porositas dan
menaikkan kekerasan tablet. Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan
menghambat penetrasi cairan ke dalam pori-pori tablet sehingga memperpanjang
waktu hancur tablet (Siregar,
2010).
4) Uji
kekerasan tablet
Uji kekerasan
tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara
keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet.
Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan
dari berbagai goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan
transportasi. Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester. Kekerasan
adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan
mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan talet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran
dari tekanan pengempaan (Siregar, 2010).
5) Uji
Disolusi
Uji ini digunakan
untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket
dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Uji kesesuaian alat dilakukan pengujian
masing-masing alat menggunakan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis
diintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan disintegrasi. Alat
dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang
diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari Kalibrator yang
bersangkutan, (Lachman dkk., 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar