Pembahasan
Praktikum kimia farmasi analisis II kali ini yaitu menentukan kadar senyawa
teofilin dengan menggunakan titrasi argentometri metode volhard.
Metode ini digunakan untuk analisis
teofilin karena dalam
struktur teofilin terdapat atom H yang dilepaskan yang
ketika ditambahkan AgNO3 akan terbentuk endapan karena Ag
mensubtitusi atom N.
Analisis ini menggunakan air yang bebas klorida (Cl-), karena jika terdapat ion Cl- dalam air akan bereaksi dengan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan. Titrasi ini dilakukan dalam suasana asam (pH<3) karena ion besi(III) akan diendapkan menjadi
Fe(OH)3 jika suasananya basa sehingga titik akhir tidak dapat ditunjukkan.
Isolasi sampel teofilin dalam bentuk serbuk menggunakan amonia karena
kelarutannya mudah larut dalam amonia. Dilakukan vortex bertujuan untuk
mempercepat tumbukan antar partikel sehingga teofilin akan lebih mudah larut dalam
perlarutnya dan akan tertarik. Dilakukan sentrifugasi bertujuan untuk
memisahkan antara filtrat dan residunya, yang mana residu akan berada dibawah
dan filtrat berada diatas. Dekantasi dilakukan bertujuan untuk mengambil
filtrat yang nantinya akan dianalisis.
Pembakuan AgNO3 dilakukan untuk
menentukan kadar AgNO3 yang
akan digunakan dalam penentuan kadar teofilin. Pembakuan ini menggunakan NaCl
sebagai baku primer dan AgNO3 sebagai
baku sekunder untuk mempermudah melihat titik akhir titrasi, dan juga BE AgNO3 lebih
besar daripada NaCl sehingga bisa memperkecil kesalahan penimbangan.
Pembakuan larutan KCNS dilakukan untuk menentukan kadar KCNS yang akan
digunakan dalam penentuan kadar teofilin. Larutan AgNO3 digunakan
sebagai baku primer dan KCNS sebagai baku sekunder untuk mempermudah melihat
titik akhir titrasi
Kemudian dilakukan penentuan kadar teofilin. Dalam penentuan kadar ini ada
perlakuan pemanasan diatas water bath yang bertujuan untuk menghasilkan
endapan, jika pemanasan dilakukan diatas pemanas langsung maka endapan yang
terbentuk akan larut. Kemudian ada perlakuan pencucian dengan HNO3 terhadap
endapan yang telah disaring. Digunakannya HNO3 ini karena memiliki
anion yang sama dengan AgNO3 sehingga akan mencegah terjadinya
reaksi yang bisa mengganggu hasil pengamatan. Dalam titrasi ini awalnya
terbentuk endapan perak (Ag) karena Ag mensubtitusi atom N. Kelebihan Ag ini
dititrasi dengan KCNS membentuk endapan AgCNS. Titik akhir titrasi ini ditandai
dengan endapan warna merah bata karena terjadi reaksi antara CNS‑ dan
indikator Fe3+ yang membentuk Fe(CNS)63-. Dari
hasil titrasi ini didapat kadar teofilin pada sampel No
6B yaitu sebesar
1,656%.
B.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan bahwa, sampel teofilin 6B yang berada dalam sediaan
serbuk memiliki kadar sebesar 1,656% yang ditentukan dengan titrasi
argentomteri volhard.
C.
Daftar
Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia;
Gandjar,
Ibnu Gholib. Abdul Rohman. 2007. Kimia
Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar;
JR,
RA Day. & A.L Underwood. 2001. Analisis
Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga;
Sudjaji,
Abdul Rohman. 2013. Analisis Farmasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar