Minggu, 08 April 2018

Pembahasan Sediaan Granul Parasetamol


PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan tablet parasetamol dengan metode granulasi basah dengan penambahan kering dimana pengikat dicampur dengan serbuk lalu ditambahkan pelarut pengikat. Bahan-bahan yang telah dicampurkan akan dibuat granul terlebih dahulu, kemudian dicetak menjadi tablet. Untuk menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan, maka diperlukan granul-granul yang telah dievaluasi terlebih dahulu.  Hasil evaluasi granul dari kelompok kami adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan alir
Uji ini meyangkut waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Granul yang digunakan adalah 75,01 gram, dengan sudut yang terbentuk 36o.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa granul mudah mengalir. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granul. Mudah tidaknya aliran granul dapat dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan permukaan dan kelembapannya. Kecepatan alir granul sangat penting karena berpengaruh pada keseragaman pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot tablet.
2. Kelembaban
Uji ini dilakukan dengan menggunakan alat moisture analyzer, dimana granul 10 gram dipanaskan pada  suhu 70oC selama 10 menit. Kadar air yang terdapat pada granul setelah dilakukan pengujian adalah  sebesar 1,55%. Hasil tersebut menunjukkan  bahwa kadar air dalam granul ini masih dalam batas yang baik. Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa kadar air yang terdapat dalam granul tidak boleh melebihi batas yang telah ditentukan, yaitu 2%. Jika kadar air melebihi 2% maka granul akan lebih berjamur dan akan saling menempel satu sama lain.
3. Bobot Jenis
            Terdapat tiga pengujian untuk bobot jenis, yaitu BJ nyata, BJ mampat, dan BJ sejati. BJ nyata diperoleh  0,08. BJ mampat 200 = 0,1. 200 pada BJ mampat karena jumlah ketukan pada saat pengujian sebanyak 200 kali. BJ sejati diperoleh 0,058. Penguian bobot jenis dilakukan untuk mengetahui apakah granul yang digunakan sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
4. Kadar pemampatan
            Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampatan campuran granul selama dikempa. Persen kemampatan granul stelah dilakukan pengujian adalah sebesar 14%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa granul memenuhi syarat karena persen keraptannya yang kurang dari 20%. Pemampatan tergantung pada penurunan volume granul atau serbuk akibat keretakan atau getaran. Semakin kecil harga % indeks pengetapan, semakin baik sifat alirnya.
5. Perbandingan Hausner
Pengujian ini sama dengan pengujian BJ nyata. Pada pengujian ini diperoleh angka 0,9. Angka tersebut menunjukkan bahwa penafsiran hasilnya adalah granul masih memenuhi syarat karena angka Haussner  1. Pengujian ini hampir sama dengan pengujian kadar pemampatan dimana nantinya akan diketahui granul setelah dimampatkan dengan pengujian ini.
6. Uji kompresibilitas
            Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak dengan adanya tekanan. Setelah dilakukan pengujian diperoleh  hasil 20%. Penafsiran hasilnya adalah aliran baik, karena masuk pada rentang persyaratan aliran yang baik yaitu 16-25%.
           
            Dari berbagai pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa granul telah memenuhi semua persyaratan dan bisa dilanjutkan pada proses selanjutnya yaitu tabletasi.

Tidak ada komentar: