BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Selama lebih dari 2400
tahun, para filsuf dan ilmuwan telah mencoba meneliti tentang atom dengan
menggunakan beragam percobaan dan pengamatan. Karena atom tak dapat dilihat dan
diraba maka peneliti mengamati bagaimana materi berkelakuan. Pengamatan seperti
ini disebut pengamatan tak langsung. Sementara melakukan pengamatan tak
langsung, ilmuwan membangun suatu model atom. Suatu model atom akan diubah
begitu informasi baru tentang atom berhasil dikumpulkan. Dalam bahasan ini kita
akan mempelajari bagaimana konsep atom yang diawali oleh para filsuf Yunani
kuno ribuan tahun yang lalu sampai dengan model atom Bohr. Sedangkan model atom
modern yang diyakini ilmuwan saat ini akan dibahas dalam subbab berikutnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
perkembangan mengenai atom dari zaman dahulu sampai sekarang?
2. Apakah
Teori Demokritus yang mengatakan bahwa atom adalah bagian paling kecil dari
suatu partikel masih benar adanya?
3. Bagaimana
pendapat mengenai atom bagi ilmuwan-ilmuwan terdahulu sampai sekarang?
C.
Tujuan
Makalah
1. Supaya
mengetahui perkembangan mengenai atom dari zaman dahulu sampai sekarang.
2. Agar
dapat memahami bagaimana bentuk atom secara teoretis dan praktiknya.
3. Untuk
mengetahui beberapa pendapat ilmuwan-ilmuwan mengenai atom.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Teori Atom
Apakah bangunan dasar
dari setiap zat? Pertanyaan ini telah muncul lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Demokritus, salah seorang filsuf Yunani kuno saat itu, setelah mengajukan
banyak pertanyaan dan pengamatan sampai pada kesimpulan bahwa zattidak dapat
terus dibagi menjadi bagian yang lebih kecil; suatu saat akan diperoleh bagian
zat yang paling kecil di mana bagian ini tidak dapat dibagi lagi. Demokritus
menamakan bagian paling kecil yang tidak dapat dibagi lagi ini sebagai atom
(kata atom berasal kata Yunani “atomos” yang berarti “tidak dapat dipotong”
atau “tidak dapat dibagi” ). Walaupun Demokritus dan pendukungnya sudah berada
pada jalur yang benar, sejarah menunjukkan bahwa teori atom yang murni hasil
pemikiran ini diabaikan dan dilupakan orang selama 2000 tahun.
1.
Model
Atom Dalton
John Dalton (1766-1844), ilmuwan Inggris yang telah lama
berkecimpung dalam bidang meteorologi, yaitu studi tentang cuaca. Pengamatannya
terhadap komposisi udara memimpinnya meneliti sifat-sifat gas. Ia menemukan bahwa
gas-gas bergabung seolah-olah mereka disusun oleh partikel-partikel individu.
Partikel-partikel ini adalah atom-atom Demokritus.
Pada tahun 1803, Dalton
menggabungkan hasil-hasil eksperimennya dengan pengamatan-pengamatan lain
tentang zat dan mengusulkan sebuah teori atom. Berikut teori atom menurut John
Dalton :
a. Semua materi terdiri dari partikel
yang tak dapat dibagi lagi yang disebut atom.
b. Atom dari unsur yang sama adalah
serupa dalam hal bentuk dan massa, tetapi atom unsur satu berbeda dari atom
unsur lain.
c. Atom tidak dapat diciptakan atau
dihancurkan.
d. Atom unsur yang berbeda dapat
digabungkan satu sama lain dalam rasio tertentu untuk membentuk senyawa.
e. Atom dari unsur yang sama dapat
bergabung dalam lebih dari satu rasio untuk membentuk dua atau lebih senyawa.
f.
Atom adalah unit terkecil dari materi yang dapat berpengaruh
terhadap reaksi kimia.
Adapun kelebihan teori atom menurut John Dalton adalah
:
a.
Memungkinkan kita untuk menjelaskan hukum kombinasi kimia.
b.
Dalton adalah orang pertama yang mengakui perbedaan yang
bisa diterapkan antara partikel dari suatu unsur (atom) dan dari senyawa
(molekul).
Adapun kelemahan teori atom menurut John Dalton
adalah :
a. Ketidakterpisahan atom terbukti
salah, karena atom dapat dibagi lagi menjadi proton, neutron dan elektron. Namun
atom adalah partikel terkecil yang sangat berpengaruh dalam reaksi kimia.
b. Menurut Dalton, atom-atom dari unsur
yang sama adalah sama dalam segala hal. Pernyataan ini salah karena atom dari
beberapa unsur berbeda dalam hal massa dan kepadatan. Atom seperti dari unsur
yang sama memiliki massa yang berbeda disebut isotop. Misalnya, klorin memiliki
dua isotop yang memiliki nomor massa 35 dan 37 satuan massa atom (sma).
c. Dalton juga mengatakan atom elemen
yang berbeda berbeda dalam segala hal. Hal ini telah terbukti salah dalam
kasus-kasus tertentu seperti atom argon dan atom kalsium, yang memiliki massa
atom yang sama yaitu 40. Atom unsur berbeda yang memiliki massa atom yang sama
disebut isobar.
d. Menurut Dalton atom unsur yang
berbeda bergabung dalam rasio nomor sederhana keseluruhan untuk membentuk
senyawa. Hal ini tidak terlihat pada senyawa organik kompleks seperti gula C12H22O11.
e. Teori ini gagal untuk menjelaskan
keberadaan alotrop. Perbedaan sifat arang, grafit, berlian tidak dapat
dijelaskan karena ketiganya terdiri dari atom yang sama yaitu karbon.
2.
Model
Atom Thomson
Teori Atom Thomson adalah salah satu teori yang mencoba mendeskripsikan bentuk atom yaitu seperti bentuk roti kismis. Diibaratkan sebagai roti kismis karena saat itu Thomson beranggapan bahwa atom bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif di sekelilingnya. Perhatikan gambar berikut:
Pada gambar di atas, bagian berwarna oranye bermuatan
positif, sedangkan berwarna hijau adalah elektron yang bermuatan negatif.
Sampai akhir abad ke-19, konsep mengenai bentuk atom masih berupa bola pejal layaknya bola biliar. Sedangkan pada tahun 1897 Joseph John Thomson secara total merubah konsep atom dengan adanya penemuan elektron yang dikenal dengan teori atom Thomson.
Sampai akhir abad ke-19, konsep mengenai bentuk atom masih berupa bola pejal layaknya bola biliar. Sedangkan pada tahun 1897 Joseph John Thomson secara total merubah konsep atom dengan adanya penemuan elektron yang dikenal dengan teori atom Thomson.
Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut
:
a. Atom berupa bola yang bermuatan
positif dengan adanya elektron yang bermuatan negatif di sekelilingnya.
b. Muatan positif dan negatif pada atom
besarnya sama. Hal ini menjadikan atom bermuatan netral. Suatu atom tidak
mempunyai muatan positif atau negatif yang berlebihan.
Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan
sebagai semangka. Daging buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang
bermuatan positif, sedangkan biji yang tersebar di dalamnya adalah elekton yang
bermuatan negatif.
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan
tabung sinar katoda. Pada saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik
melewati tabung vakum, ada semacam aliran berkilau yang terbentuk. Thomson
menemukan bahwa aliran berkilau tersebut dibelokkan ke arah plat kutub positif.
Teori atom Thomson membuktikan bahwa aliran tersebut terbentuk dari partikel
kecil dari atom dan partikel terebut bermuatan negatif. Thomson menamai
penemuan tersebut sebagai elektron.
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari model atom Thomson,
dapat dilihat seperti uraian berikut ini:
Kelebihan Teori Atom Thomson :
a. Dapat menerangkan adanya partikel
yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik
atom.
Kelemahan Teori Atom Thomson :
a. Tidak dapat menerangkan fenomena
penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang dikemukakan oleh
Rutherford.
b. Tidak dapat menjelaskan adanya inti
atom.
3.
Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford (1871-1937) seorang fisikawan kelahiran
Nelson, Selandia Baru. Dia merupakan salah seorang dari orang-orang pertama
yang memecah atom, ia menunjukkan bahwa atom bukan merupakan materi terkecil
yang tidak dapat dipisahkan lagi. Setelah melakukan beberapa kali penelitian,
dia terinspirasi oleh puding buah plum dengan cokelat yang tersebar sebagai analogi
model atom.
Pada tahun 1903 Philipp
Lenard melalui percobaannya membuktikan bahwa teori atom Thomson yang
menyatakan bahwa elektron tersebar merata dalam muatan positif atom adalah tidak
benar. Hal ini mendorong Ernest Rutherford (1911) tertarik melanjutkan eksperimen
Lenard. Dengan bantuan kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden,
Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar α. Partikel α bermuatan positif.
Berikut
uraian Teori Atom Rutherford adalah :
Setelah diusulkannya teori atom Dalton dan Thomson, muncul teori yang
lebih baru yang digagas oleh Ernerst Rutherford, yang sekarang dikenal dengan
teori atom Rutherford. Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori
atom Thomson yang mengatakan bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan di sekelilingnya
terdapat elektron bermuatan negatif layaknya roti kismis.
Teori Atom Rutherford tersusun dari
:
a. Atom terdiri dari inti yang
bermuatan positif yang mengandung sebagian besar massa atom.
b. Elektron mengelilingi inti pada
jarak yang relatif sangat jauh.
c. Semua proton terkumpul dalam inti
atom dan menyebabkan inti atom bermuatan
positif.
d. Sebagian besar ruangan dalam atom
merupakan ruangan kosong/hampa.
e. Jumlah muatan inti sama dengan
jumlah muatan elektron sehingga ataom bersifat netral.
f.
Gaya sentripetal elektron dalam mengelilingi inti berasal
dari gaya tarik elektrostatik antara elektron dengan inti.
Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti
yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi
awan elektron bermuatan negatif. Teori atom Rutherford didasarkan
pada eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa yang
dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden. Pada saat itu, Rutherford menyusun
desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktif tersebut ada yang
dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan.
Rutherford menjelaskan bahwa jika
partikel alfa mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan
pembelokan atau pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan
muatan atom terpusat pada inti (nukleus). Rutherford menyarankan bahwa muatan
inti atom sebanding dengan massa atom dalam sma( satuan massa atom). Partikel
alfa yang mengenai awan elektron tidak dibelokkan maupun dipantulkan.
Adapun
kelebihan dari Teori Rutherford adalah :
a.
Bahwa atom memiliki inti atom yang
bermuatan positif dan disekelilingnya terdapat elektron yang mengelilinya.
b. Dapat
menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
c. Jari-jari
inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditemukan.
d. Sudah dapat
menerangkan/menentukan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom.
e. Dapat
menggambarkan gerak elektron di sekitar inti.
f.
Elektron dapat bergerak dalam
lintasan apapun, dari lintasan yang tak terhingga jumlahnya.
Adapun kekurangan dari Teori Rutherford adalah :
a)
Model atom rutherford ini belum
mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
b)
Elektron memancarkan energi ketika
bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
c)
Tidak dapat menjelaskan spektrum
garis pada atom hidrogen (H).
d)
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengelilingi inti
ini disertai pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam
inti.
4.
Model
Atom Bohr
Model atom Bohr
mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan
positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit.
Inilah gambar teori model atom Bohr. Penjelasan teori atom Bohr dapat dibaca
pada sub bunyi postulat teori atom Bohr di bawah.
a.
Penjelasan Teori Atom Bohr
Niels Bohr mengajukan
teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr merupakan
modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa ahli kimia
menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom Bohr ini
mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr masih mempunyai
kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr dapat diterima.
Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford, keunggulan teori atom Bohr dapat
menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori
atom Niels Bohr.
Model atom Bohr
berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan peredaran
(orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya
gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya
Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan
negatif.
b. Bunyi Postulat Teori
Atom Bohr
Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan
seperti berikut:
1.
Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit
tertentu yang berbentuk lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit
elektron yang dinyatakan dengan notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan
sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
2.
Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi
tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin
besarnya harga n. Energi ini bersifat terkuantisasi dan harga-harga
yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum sudut elektron yang terkuantisasi
sebesar n(h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ...
dst.
3.
Selama dalam orbitnya, elektron tidak
memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron
dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik elektron
oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak elektron.
4.
Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke
orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap
energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang
bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke orbit yang mempunyai
energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai
spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit
yang bersangkutan.
5.
Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan
tingkat dasar (ground state) apabila elektron-elektronnya menempati
orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi total terendah. Dan apabila
elektron-elektron menempati orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi
daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited
state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan
tereksitasi.
c.
Model Hidrogen Bohr
Contoh paling
sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip hidrogen
(Z > 1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi inti
bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika
sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari
lintasan bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum
utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer.
Untuk hidrogen (Z = 1) akan menghasilkan foton dengan panjang gelombang 656 nm
(cahaya merah).
d. Kelebihan Model Atom Bohr
Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk
tempat berpindahnya elektron dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom
merupakan positif dan disekelilingnya terdapat elektron.
e. Kelemahan Teori Atom
Bohr
Walaupun dinilai sudah
revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu:
1.
Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg
karena elektron mempunyai jari-jari dan lintasan yang telah diketahui.
2.
Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut
lintasan ground state yang salah.
3.
Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra
atom yang lebih besar.
4.
Tidak dapat memprediksi intensitas relatif
garis spektra.
5.
Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan
struktur garis spektra yang baik.
6.
Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.
B.
Model
Atom Mekanika Kuantum
Keberhasilan percobaan Franck dan Hertz
membuktikan adanya tingkat energi dalam atom raksa memperkuat dukungan terhadap
model atom Bohr. Tingkat energi yang sebelumnya hanyalah postulat sekarang
menjadi kenyataan. Teori atom Bohr dengan kuantisasi energi dan kuantisasi
momentum sudut elektron, sukses menjelaskan masalah kestabilan atom dan
spektrum garis atom hidrogen (Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, dan
Pfund).Tetapi, seperti halnya model-model atom terdahulu, model atomini pun
harus diuji apakah sesuai dengan hasil percobaan atau tidak. Ternyata model
atom Bohr ini tidak dapat menjelaskan efek Zeeman, anomali efek Zeeman (AEZ)
atau struktur halus, spektrum dari atom-atom berelektron banyak.
Walaupun model atom Bohr gagal terhadap empat
hal tersebut, model atom ini tetap merupakan tonggak sejarah penting dalam
kemajuan ilmu fisika untuk mempelajari struktur atom. Masih diperlukan para
fisikawan cerdas dan kreatif untuk mengembangkan model atom Bohr agar sesuai
dengan fakta percobaan. Saat ini model atom yang diterima adalah model atom
mekanika kuantum atau model atom mekanika gelombang. Perkembangan teori atom
ini merupakan sumbangan dari beberapa ilmuwan. Jantung dari teori ini adalah
persamaan fungsi gelombang Schrodinger. Dari persamaan fungsi gelombang ini
dapat diturunkan empat macam bilangan kuantum n, l, ml, dan ms,
di mana kumpulan akan menyatakan keadaan dari sebuah elektron dalam
struktur atom.
1.
Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg
Dualisme gelombang partikel yang dikemukakan
oleh teori de Broglie mengilhami Heisenberg. Ciri utama gelombang ditunjukkan
oleh panjang gelombang, sedangkan ciri utama partikel ditunjukkan oleh
momentumnya. Oleh karena itu, Heinsberg mempostulatkan suatu prinsip alamiah
sangat penting yang membatasi pengetahuan yang dapat kita miliki tentang
partikel. Prinsip Ketidakpastian Heinsberg menyatakan bahwa tidak mungkin kita tidak mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel secara teliti pada
saat yang bersamaan. Jika kita dapat menentukan momentum partikel secara
teliti. Sebaliknya, jika kita dapat menentukan momentum partikel secara teliti,
pastilah posisinya tidak teliti.
2.
Apa
itu Bilangan Kuantum?
Seperti telah dinyatakan
bahwa diperlukan pengembangan terhadap model atom Bohr untuk melakukan
pendekatan pada gejala atomik dengan cara yang lebih umum. Pendekatan ini
dilakukan berdasarkan kuantisasi momentum dan energi oleh gelombang elektron.
Oleh karena itu, model atom ini disebut model
atom mekanika gelombang atau model atom mekanika kuantum.
Dalam model atom Bohr,
untuk menetapkan keadaan stasioner elektron hanya diperlukan satu bilangan
kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (simbol n). Disini, satu-satunya
kuantitas yang berubah ketika elektron bergerak adalah kedudukan pada suatu
orbit tertentu. Dalam model atom mekanika
kuantum, untuk menetapkan keadaan stasioner elektron diperlukan empat bilangan kuantum. Keempat bilangan
kuantum tersebut adalah:
a.
Bilangan kuantum utama
(simbol n),
b.
Bilangan kuantum orbital
(simbol l),
c.
Bilangan kuantum magnetik
(simbol ml),
d.
Bilangan kuantum spin
(simbol ms).
a.
Bilangan
Kuantum Utama
Bilangan kuantum utama
dalam teori kuantum bersesuaian dengan bilangan kuantum n dalam teori Bohr,
yaitu menentukan energi total elektron. Energi total elektron adalah
konstan, dapat bernilai berapa saja, tetapi harus negatif. Ini berarti bahwa untuk mengeluarkan elektron dari
orbitnya diperlukan enegi. Energi total
elektron dalam atom seperti hidrogen adalah kekal dan terkuantisasi hanya oleh
bilangan kuantum utama n. Nilai bilangan kuantum utama adalah bulat mulai dari
1 sampai tak hingga.
Bilangan
kuantum utama n= 1,2,3...tak hingga
Orbit tempat elektron
bergerak disebut kulit dan diberi
nama dengan huruf besar K,L,M,N,O.... kulit dengan n=1 diberi nama kulit K;
kulit dengan n=2 diberi nama kulit L; kulit dengan n=3 diberi nama M; dan
seterusnya
b.
Bilangan
Kuantum Orbital
Bilangan kuantum orbital
muncul karena teramatinya efek Zeeman. Pieter
Zeenam (1865-1943) menemukan garis-garis tambahan dalam spektrum emisi jika
atom-atom tereksitasi diletakan dalam medan magnetik luar homogen, gejala ini
disebut efek Zeenam.
Efek Zeenam tidak dapat
dijelaskan oleh orbit lingkaran Bohr karena orbit lingkaran hanya memilii satu
orientasi aton atau satu vektor momentum sudut. Vektor momentun sudut L adalah
vektor yang melalui inti atom dan tegak lurus bidang orbit.
Berdasarkan efek Zeenam, Arnold Sommerfeld (1868-1951)
mengusulkan orbit elips selain orbit lingkaran (orbit lingkaran adalah hal
khusus dari orbit elips). Dengan orbit elips,
orientasi orbit dapat lebih dari satu. Oleh karena itu, untuk menyatakan
keadaan kuantum dari elektron diperlukan dua bilangan kuantum lain yang
menyatakan vektor momentum sudut orbital, yaitu bilangan kuantum orbital dan
bilangan kuantum magnetik.
Bilangan kuantum orbital
sering disebut juga sebagai bilangan kuantum azimut, diberi lambang l, adalah bilangan kuantum yang
menentukan besar momentum sudut elektron (diberi lambang huruf besar L). Nilai l dibatasidibatasi oleh nilai n, yaitu bilangan bulat mulai dari nol
sampai dengan (n – l). Misalnya untuk n=3, nilai yang diperbolehkan adalah
l=0,1, dan 2.
Besar
momentum sudut
Karena l terbatas pada nilai-nilai tertentu,
maka besar mementum sudut elektron (L), jadi seperti enegi total elektron,
momentum sudut elektron juga terkuantisasi
(diskret) dan ekal.
Jika
bilangan kuantum utama n menyatakan
kulit, tempat elektron berada maka bilangan kuantum orbital menyatakan subkulit tempat elektron berada dan juga
bentuk orbital. Seperti halnya kulit, subkulit juga diberi nama tetapi dengan
menggunakan huruf kecil s, p, d, f, g, h,
. . . . Empat huruf pertama berasal dari klasifikasi empiris dari spektrum,
yaitu deret sharp (tajam), principal (utama), diffuse (kabur), dan fundamental
(pokok) yan terjjadi sebelum teori atom dikembangkan. Abjad berikutnya mulai
dari f adalah sesuai dengan urutan
abjad. Dengan demikian, subkulit s untuk l=0, subkulit p untuk l=l,
subkulit d untuk l=2.
c.
Bilangan
kuantum magnetik
Bilangan
kuantum orbital menyatakan besar momentum sudut elektron. Momentum sudut adalah
besaran vektor yang arahnya dinyatakan oleh kaidah tangan kanan.
Untu
menyatakan arah momentum sudut diperkenalkan bilangan kuantum magnetik, diberi
lambang ml, nilai ml dibatasi oleh nilai l, yaitu bilangan bulat mulai dari –l sampai +l.
Kaitan antara nilai ml dengan arah momentum sudut
orbital, misalnya medan magnetik luar homogen berarah ke sumbu Z positif maka
arah Z akan menentukan arah L dalam ruang. Menurut mekanika kuantum, proyeksi
dan komponen L pada sumbu Z yaitu Lz, adalah terkuantisasi.
Nilai-nilai Lz, yang diperbolehkan berkaitan dengan mp.
Fakta bahwa arah L dikuantisasi dengan acuan ke medan magnetik luar sering
disebut sebagai kuantisasi ruang.
d.
Bilangan
Kuantum Spin
Model Bohr-Sommerfeld yang menyatakan orbiit
elips selain orbit lingkaran berhasil menjelaskan efek Zeeman. Dalam model ini
keadaan elektron ditetapkan berdasarkan tiga bilangan kuantum: n, l, ml. Tetapi muncul
gejala baru, garis-garis spektra sering terpecah menjadi lebih banyak garis
daripada yang diprakirakan. Pada pakar fisika menyebut gejala ini anomali
efek Zeeman (AEZ). Sedangkan asal penyebab efek dikenal sebagai
struktur halus. Sebagai contoh, garis pertama deret Balmer dari atom hidrogen
menunjukan sebuah struktur bhalus yang terpisah 0,14 nm.
Struktur halu ditunjukkan secara eksperimen
pada tahun 1927 oleh Phipps dan Taylor. Mereka melewatkan seberkas atom-atom hidrogen pada keadaan l=0, nilai ml yang diperbolehkan ml=0, dan nilai
Lz yang diperbolehkan adalah tiba di layar. Hasil eksperi men
menunjukkan bahwa berkas hidrogen
terpisah menjadi dua komponen. Dapatkah kita simpulkan bahwa ada sumbangan
lain pada momen magnetik selain ada momen magnetik orbital.
Terjadinya AEZ berhasil dijelaskan oleh pauli. Pauli menyatakan hipotesis bahwa
terjadinya AEZ adalah karena adanya rotasi
tersembunyi yang menghasilkan
momentum sudut tambahan dia mengusulkan bilangan
kuantum keempat yang hanya boleh memiliki dua nilai, supaya dapat
menjelaskan AEZ.
Goudsmit
dan Unlenbeck kemudian
mengusulkan bahwa rotasi tersembunyi ini disebabkan oleh momentum sudut intrinsik dala, elektron itu sendiri (bukan oleh
momentum sudut orbital). Momentum sudut intrinsik dikaitkan dengan elektron
muatan listrik yang berputar pada porosnya sendiri (mirip dengan rotasi Bumi
mengitari porosnya sendiri) dan karena itu disebut spin elektron. Dengan kata lain, momentum sudut total elektron
dalam suatu keadaan elektronik tertentu diakibatkan oleh momentum sudut orbital
L dan momentum sudut spin, P.
Pada tahun 1929, Dirac dengan teorinya menunjukkan bahwa spin elektron dapat
dijelaskan oleh suatu bilangan kuantum ms, yang hanya boleh memiliki
nilai ½. Momentum sudut soin hanya dapat memiliki dua orientasi (dua arah),
ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik spin (sering hanya disebut dengan bilangan
kuantum spin), diberi lambang ms, dimna ms hanya
diperbolehkan memiliki dua nilai +½ dan -½.
Bilangan kuantum spin ms
= ±½
Komponen Z (searah medan magnetik luar) dari
momentum sudut spin Sz diberikan oleh kedua nilai ±h/2 untuk
Sz berkaitan dengan dua orientasi yang diperbolehkan untuk Sz.
Nilai ms =+½ menunjukkan arah
spin ke atas (putaran elektron terhadap porosnya berlawanan arah jarum jam), sedangkan nilai ms = ½
menunjukkan arah spin kebawah (putaran
elektron terhadap porosnya searah jarum jam).
e.
Asas
Larangan Pauli
Mengapa semua elektron dalam sebuah atom tidak
turun saja menempati tingkat 1s yang
memiliki energi paling rendah? Jawabannya ditemukan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1925, berdasarkan studinya terhadap data
transaksi yang ada dan yang diperkirakan hadir tetapi tidak muncul dalam suatu
spektrum emisi atom. Bunyi asas larangan Pauli adalah sebagai berikut.
Asas Larangan Pauli
Tidak
ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat bilangan kuantum
yang persis sama.
Asas ini mengatakan bahwa tidak ada dua elektron
dalam sebuah atom yang dapat memiliki sekumpulan (n,l,ml,ms) yang persis sama. Kedua elektron bisa
saja memiliki tiga bilangan kuantum yang tepat sama (misalnya n, l, dan ml tepat sama) tetapi bilangan kuantum lainnya
(yaitu ms) haruslah berbeda.
Asas larangan Pauli merupakan aturan paling
penting yang mengatur atom, dan kajian sifat-sifat atom hanya akan berhasil
melalui pemahaman secara mendalam terhadap asas ini.
Mari kita lihat bagaimana asas ini bekerja
untuk atom helium (Z=2). Elektron pertama atom helium pada keadaan dasar
memiliki himpunan bilangan kuantum (n=1,
l=0, ml=0, dan ms=+½). Elektron kedua bisa memiliki
ketiga bilangan kuantum n, l, dan ml sama tetapi bilangan kuantum keempat ms harus berbeda. Karena
elektron pertama ms = +½.
Asas Larangan Pauli juga membatasi setiap orbital hanya mampu menampung
maksimum 2 elektron, dan dalam satu orbital (disebut elektron berpasangan) harus memiliki spin dalam arah berlawanan.
Asas Larangan Pauli bersama dengan prinsip Aufbau, aturan Hund, serta orbital penuh dan setengah penuh, digunakan untuk menentukan ‘konfigurasi elektron untuk
atom-atom berelektron banyak. (konfigurasi
elektron adalah gambaran tentang persebaran elektron-elektron ke dalam
orbital-orbital kulit elektron).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sekarang kebanyakan orang sudah tahu bahwa atom
merupakan dasar pembentuk materi yang ada di alam semesta ini. Kalau ditanya
bagaimana struktur atom, hampir semua orang tahu, struktur atom itu mirip
seperti struktur tata surya. Tetapi untuk mencapai kesimpulan seperti
sekarangini, sejarahnya sangat panjang. Dengan mengikuti sejarah perkembangan
teori atom kita dapat melihat bagaimana para ilmuwan bekerja-proses ilmiah
berlangsung dan bagaimana metoda ilmiah diterapkan.
Sejarah teori atom dimulai dari pendapat
Demokritus yang disempurnakan oleh Dalton yang menyebutkan atom mirip bola
pejal, yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Setelah ditemukan elektron, yang
ukurannya lebih kecil dari atom baru dipikirkan bahwa atom bukanlah bentuk
tunggal, tetapi terdiri dari elektron yang bermuatan negatif dan bagian tengah
muatannya positif, J.J. Thomson yang menemukan elektron melukiskan atom seperti
bola positif yang dinetralkan oleh elektron di sela-sela muatan positif mirip
roti kismis atau buah semangka. Rutherford menunjukkan model atom Thomson tidak
dapat menjelaskan peristiwa hamburan sinar alfa ketika ditembakkan pada
selembar emas. Rutherford menyimpulkan, atom terdiri dari inti bermuatan
positif yang mengandung hampir seluruh massa atom dan elektron bergerak
mengelilingi inti. Ternyata model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan
spektrum garis yang dihasilkan gas hidrogen seperti yang diamati oleh Balmer,
Lymann, Paschen, Brackett, dan Pfund. Untuk menjelaskan spektrum garis gas
hidrogen itu, Bohr menciptakan teori yang revolusioner berdasarkan dua buah
postulatnya yang terkenal yakni, a) pada lintasan stasioner, elektron
mengelilingi inti tanpa membebaskan energi, dan b) jika terjadi transisi
elektron, atom memancarkan atau menyerap energi. Teori atom Bohr ternyata belum
dapat menjelaskan gejala terpecahnya spektrum ketika atom berada di dalam medan
magnet tidak homogen (efek Zeeman) dan timbulnya struktur halus jika digunakan
spektroskop yang lebih teliti. Untuk menjelaskan fenomena tersebut digunakanlah
sebuah mekanika kuantum, sehingga dikenal empat bilangan kuantum untuk
mendeskripsikan sebuah elektron di dalam atom. Prinsip eksklusi Pauli
menyarankan tidak ada dua buah elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum
yang sama. Berdasarkan teori kuantum dan prinsip eksklusi Pauli, kita dapat
menyusun konfigurasielektron dan tabel periodik unsur.
Efek samping dari proses perkembangan teori
atom tersebut kita mengenal sinar katoda, sinar X, dan laser yang memberi andil
sangat besar dalam perkembangan dunia modern seperti yang kita rasakan saat
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan,
Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas
XII. Jakarta : Erlangga.
Daton,
Goris Seran dkk. 2007. Fisika untuk SMA
Kelas XII. Jakarta : Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar